Minggu, 10 Maret 2013

Tuhan Aku Ada Di mana

Tuhan Aku Ada Di mana

Aku bingung melihat orang mengoceh tentang sesuatu yang tak penting. Memperdebatkan sesuatu yang tak harusnya diperdebatkan, dan pada akhirnya tempramen mereka memuncak dan saling melayangkan hal-hal di sekitarnya sebagai senjata.

Aku masih heran melihat orang mempertengkarkan sesuatu yang tak pasti. Saling menjatuhkan satu sama lain, saling memaki antara mereka yang awalnya mempunyai ikatan yang ketat, dan pada akhirnya mereka hidup dalam dekapan dengki.

Mereka masih saja mengabaikan akan hal mutlak yang mampu membahagiakan mereka saat itu dan kelak.

Mereka berlomba saling menjarah hal-hak individu yang bernaung di bawahnya. Seharusnya mereka saling peduli bukan saling mengibuli. Mereka sebenarnya sadar yang mereka lakukan adalah suatu hal yang dapat membunuh saudara mereka. Bukankah manusia makhluk sosial yang harusnya saling menyokong satu sama lain? Bukannya saling menodong dengan senjata yang mereka punya.

Apakah ini cara mereka memperlakukan sesamanya? Sebuah kompetisi yang dapat membunuh perlahan dengan tak-tik liciknya?

Sejenak terlintas di pikiranku apa mereka tak peduli akan usia mereka yang tak abadi.Mereka menghabiskan waktu mereka yang berharga untuk saling melancarkan agresi yang tak menghasilkan apa-apa selain pengakuan. Bertarung akan hal yang mereka pikir akan membuat mereka bahagia. Apa mereka yakin?

Perlahan Aku mengangkat tangan. Bibirku yang bergetar digerakkan oleh pikiranku untuk mengeluarkan suara berbisik dan meminta kepada tuhan.
Ya Allah dimana aku sekarang ini? Apakah aku ada diantara mereka ataukah aku hanya seseorang tidak mempunyai arah. jika itu benar, maka tunjukkanlah arah untukku menuju jalan yang benar. Aku hanya ingin melihat secerca cahaya yang muncul untuk menerangi jalanku. Aku tidak tahu, Aku tidak tahu, aku tidak tahu. Aku tidak tahu tuhan, rintangan apa yang dipijak oleh kakiku yang rentan, Bahaya apa yang ada mengahadang tubuhku yang lemah. Haruskah kuterdiam  tanpa langkah ditempat ini? Ataukah aku harus melangkah diatas medan yang penuh misteri namun ku tak dapat melihat apapun?

Aku hanya bisa berharap suatu hari nanti semua ini berubah, bahkan jika nyawaku direnggut oleh ketakutan yang menyelimutiku, aku akan tetap menanti sedikit cahaya yang akhirnya dapat merubah ini semua.

0 comments:

Posting Komentar